SMA Negeri 1 Probolinggo


Minggu, 06 November 2011

Peran Nilai dan Norma Sosial

Coba renungkanlah apa yang terjadi jika tidak ada norma

dan nilai? Kehidupan masyarakat menjadi tidak teratur, orang mulai
bertindak sesuka hatinya, tanpa memedulikan kepentingan orang lain.
Orang yang berkuasa dan mempunyai kekuatan akan menjadi semakin
kuat, sedangkan orang yang lemah akan semakin tertindas. Terjadi
ketidakjelasan antara mana yang baik dan buruk sehingga segala
sesuatu yang dilakukan hanya dipandang dari sudut si pelaku
tindakan. Situasi ini mendorong munculnya anomic society.
Oleh karena itulah, norma serta nilai sosial dibentuk dan
disepakati bersama. Tidak dapat dimungkiri bahwa nilai dan norma
dijadikan sebagai pelindung dari tindakan destruktif orang lain
terhadap diri. Secara umum, adanya nilai dan norma membentuk
keadaan masyarakat yang teratur serta harmonis.
Secara garis besar, nilai dan norma sosial memiliki peranan yang
berarti bagi individu anggota suatu masyarakat maupun masyarakat
secara keseluruhan. Peran-peran tersebut antara lain:
1. Sebagai Petunjuk Arah (Orientasi) Bersikap dan Bertindak
Nilai dan norma sosial berfungsi sebagai petunjuk arah dalam
bersikap dan bertindak. Ini berarti nilai dan norma telah melekat
pada diri individu atau masyarakat sebagai suatu petunjuk
perilaku yang diyakini kebenarannya. Misalnya, sebagai seorang
kepala RT, Pak Jaya memegang teguh nilai kejujuran. Setiap
tindakan dan tutur katanya mencerminkan kejujuran. Suatu saat
ia mengetahui bahwa salah satu teman sekerjanya menyelewengkan
dana pemerintah untuk kepentingan sendiri, tanpa ragu-ragu
ia menegurnya dan meminta untuk tidak mengulanginya. Dari
sinilah terlihat adanya nilai dan norma menjadi petunjuk arah
bersikap dan bertindak seseorang. Nilai kejujuran yang dipegang
oleh Pak Jaya membatasinya untuk bersikap dan bertingkah laku
sama seperti teman sekerjanya walaupun hal itu menguntungkan.
Sikap dan tindakan Pak Jaya selanjutnya dapat dicontoh oleh
warga masyarakat yang lain dalam berbagai segi kehidupan.
Dengan demikian, warga masyarakat akan berperilaku sebagaimana
yang diinginkan oleh sistem nilai dan norma.
2. Sebagai Pemandu dan Pengontrol bagi Sikap dan Tindakan
Manusia
Selain sebagai petunjuk arah bagi manusia untuk bersikap dan
bertindak, nilai dan norma sosial juga berfungsi sebagai pemandu
dan pengontrol sikap dan tindakan manusia. Melalui nilai dan
norma inilah, setiap individu dapat mengetahui mana yang benar
dan mana yang salah. Dengan acuan ini pula sikap dan tindakan
manusia dapat dikontrol, apakah sudah sesuai atau telah
menyimpang dari nilai.
3. Sebagai Pendorong Sikap dan Tindakan Manusia
Nilai dan norma sosial dapat pula berfungsi sebagai
alat pendorong (motivator) seseorang untuk bertingkah
laku sesuai dengan nilai. Selain itu, mampu pula
menuntun orang untuk bersikap baik. Hal ini disebabkan
nilai sosial yang baik memunculkan harapan dalam
diri seseorang. Sebagai contohnya, Pak Uli adalah
seorang pengrajin yang berhasil. Dahulu ia hanyalah
seorang pengrajin biasa. Karena tekad dan kerja keras
serta jiwa pantang menyerah yang ia miliki, ia mampu
menjadi pengrajin yang berhasil. Keberhasilan dalam
usaha mendorong rekan-rekan sekerjanya melakukan
hal yang sama. Memegang nilai-nilai dan norma yang
sama dengan harapan mampu mencapai sebuah
keberhasilan yang sama pula.
4. Sebagai Benteng Perlindungan bagi Keberadaan Masyarakat
Sebagaimana telah diungkapkan pada pembahasan di atas, bahwa
adanya nilai dan norma dalam suatu tatanan pergaulan merupakan
pelindung terhadap perilaku-perilaku yang menyimpang.
Terutama bagi pihak-pihak yang lemah. Tanpa adanya nilai dan
norma dalam masyarakat, terkadang kepentingan-kepentingan
pihak lemah akan dirampas secara paksa oleh pihak-pihak yang
kuat. Oleh karena itu, nilai dan norma berfungsi sebagai benteng
perlindungan.
5. Sebagai Alat Pemersatu Anggota Masyarakat
Dengan adanya nilai dan norma yang sama dalam suatu
masyarakat, maka antara satu anggota dengan anggota yang lain
mempunyai hubungan yang erat. Hal ini berarti, semakin kuat
pemahaman dan penghayatan nilai sosial oleh para anggotanya,
semakin kuat pula ikatan dalam suatu kelompok. Lihat saja di
lingkungan sekitarmu! Adakah kelompok-kelompok yang kamu
temukan? Sebagai contohnya, kelompok orang-orang yang
menjunjung tinggi nilai kejujuran pada saat ujian, kelompok orangorang
yang menjunjung tinggi nilai keorganisasian, dan lain-lain.
Di antara setiap anggota tersebut memiliki ikatan yang erat satu
sama lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar